"ya,ini Satpam,siapa ini?"
"Aku Majikanmu,coba kau ke depan kamar nyonya,dan intip dari lubang kunci,apa yang nyonyamu lakukan...!cepat! "
"Ba...baik tuan...!"
dengan gugup satpam itu segera pergi.sesaat kemudian ia kembali ke telepon.
"Sudah,Satpam? "
"sudah,tuan. .Nyonya sedang tidur.."
"siapa yang tidur di sebelah nyonya?"
"Se..seorang pria kulit putih..."
"Kurangajar! Sudah kuduga! ia berselingkuh. .! Satpam ! Kau tahu apa yang harus kau lakukan !"
"A..apa tuan..?"
"Kau ambil pistol di lacimu,dan tembak mereka berdua..!"
"Tapi..tapi tuan...."
"Jangan membantah,tolol ! ini masalah harga diri ! apa kau mau kupecat ?"
Dengan gugup si Satpam mengambil pistol,pergi ke kamar itu,lalu melaksanakan perintah sang penelepon.setelah itu ia kembali ke telepon.
"Bagaimana,Satpam ? sudah beres ?"
"Sudah,tuan !"
"Apa mereka mati?"
"iya,tuan!"
"baik ! sekarang kau angkat mayatnya,dan buang ke sungai di belakang rumah..!"
"Sungai ? Sungai yang mana ?"
"Sungai yang di belakang rumah,tolol !"
"tapi di belakang rumah tidak ada sungai,tuan. ..adanya pasar swalayan..!"
"Ha ? memangnya ini rumah siapa?"
"ini rumah tuan Hans..!"
"Oh,maaf ya,kalau begitu aku salah sambung..... ..".
No comments:
Post a Comment