Anyhow the Customer is the King / Queen.
Ketemu sama CEO dari Bank, si Ibu ditanya emang berapa uang yang dia bawa?
Jawabnya 10. Juta Dollar!
Hah . . . . . bagaimana Ibu bisa kumpulkan begitu banyak uang, tanya si CEO.
Ya saya suka pasang taruhan, jawabnya.
Ach mana bisa dari taruhan dapat begitu banyak uang, kata si CEO.
Benar, kata si Ibu, umpama bagaimana kalau menurut saya biji anda berupa Kubus. Berani taruhan $ 25.000,-?
Si CEO ketawa ter-bahak2. Si Oma tanya berani tidak.
CEO bilang sudah pasti anda yang kalah dan saya menang $ 25.000,-
Jadi berani taruhan? .... Ya pasti. .... OK, kata si Nenek, tetapi karena ini persoalan jumlah uang besar, besok saya akan datang bawa Notaris saya sebagai saksi.
..... Ya, silahkan.
Semalaman si CEO cari macam methoda untuk pastikan benar bahwa bijinya tidak berupa Kubus . Achirnya dia yakin betul bahwa bijinya bulat dan keesokan hari dia tunggu kedatangan si Nenek.
Jam 10h muncul si Nenek bawa Notarisnya.
Jadi Bapak yakin bahwa biji Bapak tidak berupa kubus? . . . tanya si Nenek lagi.
Ya pastilah, jawabnya.
Tetapi . . . . . karena ini adalah urusan yang menyangkut sejumlah uang besar jadi kita bertiga harus bersepakat dan pasti benar siapa dari kita yang benar. Berarti bagaimana kalau Bapak buka celana Bapak.
Si CEO, karena ini masalah jumlah uang besar, mulai membuka dan menurunkan celananya.
Nenek lagi: Karena ini masalah jumlah uang besar, saya harus yakin 100 % dan minta diperbolehkan pegang biji2 Bapak.
CEO: Ya OK, silahkan.
Mulailah si Nenek dengan seksama meraba raba biji si CEO.
Tiba2 CEO heran tanya, . . . . lho mengapa Notaris Ibu tahu tahu mengadu kepalanya dengan dinding ruangan????
Oooh . . . . , kata si Nenek . . . . . mungkin dia baru shock . . . . karena tadi pagi saya taruhan sama dia $ 100.000,- . . . . bahwa saya dengan mudah dapat merogoh bijinya seorang CEO Bank besar.
No comments:
Post a Comment