Ia pikir, apalah yang akan diambil si pencuri, ia hanyalah seorang petani miskin, rumahnya tidak ada apa-apanya, sedangkan baju yang ia punyai sekarang semuanya dipakai sebagai selimut.
Di dalam kegelapan, si pencuri mencari-cari, tapi ia tidak menemukan suatu barangpun. Akhirnya si pencuri menemukan guci penyimpanan beras si petani. Dasar pencuri, beras pun ia sikat.
Pelan-pelan, ia membuka dan membentangkan jaketnya di lantai. Tanpa bersuara ia berusaha menuangkan beras ke atas jaketnya itu.
Didalam kegelapan itu, sang petani masih bisa melihat ulah si pencuri. Ketika si pencuri sedang asyik mengangkat guci, dengan kakinya sang petani mengait jaket si pencuri dan menyimpannya di balik punggungnya.
Setelah selesai menuangkan beras, si pencuri berusaha untuk menarik ujung jaketnya untuk mengikat beras itu. Tanpa sadar ia berkata, "HAH! Mana jaketku!"
Istri petani terbangun keget mendengar suara itu, lalu berkata kepada suaminya, "Pa, ada pencuri!"
Sang petani berkata kepada istrinya sambil berpura-pura masih lelap, "Tidurlah sayang, mana ada pencuri disini."
Rupanya sang pencuri sudah tidak tahan lagi, ia segera menimpali, "Tidak ada pencuri bagaimana? Lalu jaket saya siapa yang ngambil?"
No comments:
Post a Comment