3 Kondom

Abas masuk ke toko obat dan membeli sebuah kondom. Dengan riang dia bilang kepada pemilik toko bahwa sebentar lagi dia akan makan malam di rumah pacarnya. "Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu kan ada kelanjutannya" , tambah Abas sambil menyeringai. Kondom pun berpindah tangan.  

Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk. "Saya    minta satu    lagi", katanya. "Adik pacar saya juga cantik. Agak genit pula.    Saya rasa    dia juga naksir saya. Siapa tahu malam ini saya mujur...".    Kondom    kedua berpindah    tangan.  

Abas kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi.  "Begini, ibunya juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda dari usianya. Dan kalau duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan kaki. Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya  dekati...".  

Dengan berbekal tiga kondom, Abas datang ke rumah pacarnya    sambil tak    putus bersiul.

Sajian sudah siap. Pacar Abas, adik dan ibunya  sudah menunggu. Abas pun langsung bergabung. Mereka menunggu sang ayah.  

Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Abas langsung    memimpin    doa sambil menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan kepala.  

Satu menit berlalu. Abas makin khusuk berdoa. Dua menit.  Abas  terus    komat-kamit -- cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan.  

Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik,    "Saya baru    tahu kamu ternyata sangat religius".  

Sambil terus menunduk, Abas menjawab dengan suara hampir menangis:

"Saya juga baru tahu ayah kamu yang punya toko obat...."

Related Posts



No comments:

Popular Posts