Teh datang, tapi Ki Goro kaget melihat jempol kanan si pelayan masuk ke tehnya.
Membatin Ki Goro, “Wah gila, tapi nggak sengaja kali….”
Dengan tenang dihirupnya tehnya, tiga menit kemudian sup jamurnya diantar, astaga jempolnya juga masuk!
Walau sudah kesal, tapi ini kan restoran mewah jadi nggak bisa marah sembarangan seperti di warteg langganannya.
“Sabar Mas,” dalam hati si Ki Goro.Habis sup diangkat mangkoknya, datanglah spaghetti.
“Brengsek…! jempolnya masuk juga. Wah, ini sudah kelewatan…”
Tapi karena lapar, ditahannya amarahnya dengan niat nanti mau memanggil manager restoran…
Dilahaplah spaghetti dan matanya mulai mencari sang manager.
Habis spaghetti, dinantikannya bandrek dan…” Sialan ini pelayan. Jempolnya ikut juga masuk ke bandrek hangat.”
Naik pitam si Ki Goro teriak keras “Eh, manager sini!”
Tergopoh-gopoh si manager datang. “Ada apa Pak ?”
Ki Goro sengit, “Itu anak buahmu edan. Masa jempol tangan kanannya masuk ke semua makanan dan minuman yang kupesan !”
Dengan terkejut si manager bertanya, “Ah masa pak? Jumprit sini kamu, apa benar jempolmu kamu masukkan ke pesanan tamu?”
Jumprit menjawab, “Ya, Pak!”Marahlah si manager, ”
Edan kamu..!!, kenapa begitu?
Kan kamu sudah diajari nggak boleh!
“Ki Goro senang karena diperhatikan,… pikirnya dalam hati
“Wah alamat makan gratis nih.”
Jumprit menjawab, “Jempol saya keseleo pak, kata dokter mesti dihangatkan terus, makanan kan hangat, jadi saya taruh saja di situ.”
Mendengar itu, marahlah Ki Goro, “Kurang ajar kamu , mau hangat ya? Kalau mau hangat saya ajari, masukkan tuh jempolmu ke lubang pantat..!!, hangatkan di situ..!!!”
Jumprit yang tampangnya lugu ini menjawab tenang, “Iya pak…, saya tahu, kalau lagi menunggu makanan di dapur, biasanya SAYA MASUKKAN JUGA jempol saya di situ dulu…”
No comments:
Post a Comment