Setelah dijamu ala kadarnya, petani yang kasihan pada anak muda itu menawarkan agar menginap saja di gubuknya. "Terlalu bahaya jalan malam-malam begini, banyak binatang buas...!," begitu kira-kira kata sang petani.
Anak muda itu pun manggut-manggut, sambil matanya tak lepas-lepas dari putri petani yang cantik bahenol.
Namun, ada masalah. Di gubuk itu hanya ada satu tempat tidur, yang biasa ditiduri petani bersama anak gadisnya.
Sang petani mikir, kalau dia di tempat tidur bersama putrinya sedangkan tamunya di lantai, berarti dia kurang menghormati tamu. Kalau anak muda itu dengan putrinya di tempat tidur dan dia sendiri di lantai, sang petani takut kalau-kalau terjadi 'sesuatu' di antara mereka. Maklumlah...!
Akhirnya diputuskan, petani dan anak gadisnya tidur di lantai, sementara anak muda itu sendirian di tempat tidur.
Begitulah, hingga tengah malam sang kelana tak bisa memejamkan mata. Dalam gelap dia masih muter otak ngeresnya supaya bisa bermain cinta dengan si cantik bahenol.
Tiba-tiba dilihatnya gadis itu bangkit dari tidurnya.
"Sshh...," bisik sang kelana. "Kok bangun Dik...mau ngapain..?"
Sambil berbisik pula si gadis menjawab, "Mau pipisss......!"
"Pipis.....?"
"Iya...."
"Abang juga pengin pipis, tapi di luar sana gelap, abang takut," bisik sang kelana. "Boleh nggak abang nitip sama Adik....?"
Anak gadis itu terdiam, sejenak berpikir. Lalu jawabnya, "Iya deh Bang, titip saja pipis Abang sama aku..."
"Oh, terima kasih ya Dik. Naiklah kesini...! Pelan-pelan saja, nanti bapak bangun...!!
No comments:
Post a Comment