A: Eh Bro, baru balik liburan dari mana lo?
B: Dari Hong Kong.
Kalau konteks percakapannya kayak begitu, mungkin saja teman lo benar-benar harafiah baru pulang berlibur dari Hong Kong. Tapi sebagai anak muda yang berbakat, kita harus peka, karena ternyata jawaban “..dari Hong Kong” bisa jadi sebuah istilah yang memiliki arti terselubung.
Berdasarkan hasil pengamatan beragam percakapan dan diperkuat dengan hasil penelitian dari berbagai sumber, penggunaan istilah “..dari Hong Kong” mengacu pada tiga arti, dengan tiga latar belakang sejarah terciptanya.
“..dari HongKong” yang pertama:
Konon katanya, begini awal mulanya, istilah “..dari Hong kong” pertama kali ditemukan di Universitas Indonesia pada tahun 1970-an. Pada saat itu ada seorang mahasiswa yang memiliki hasil foto kuburan Cina. Mahasiswa tersebut terus mengatakan kepada teman-temannya bahwa foto kuburan Cina itu dia potret di Hong Kong ketika dia sedang berlibur ke sana. Setelah beberapa saat, baru akhirnya diketahui kalau ternyata foto tersebut ternyata bukan diambil di Hong Kong melainkan di Medan. Nah sejak saat itu Mahasiswa tersebut selalu disindir “…dari Hong Kong.”
Jadi istilah “..dari Hong Kong” berkaitan dengan apa saja yang berbau kebohongan dan kepalsuan. Sesuatu yang tidak berdasarkan fakta, bertolak belakang dengan fakta, tidak sebenarnya, bahkan penolakan dan juga pengabaian. Apabila disampaikan dengan nada tegas, meledek atau menyibir, maka jawaban “..dari Hong Kong!” menjadi istilah yang berfungsi untuk menyindir.
Contoh kasus:
A: Ih gue ganteng banget yah?
B: Ganteng dari Hong Kong?!
A: Pacar lo gak diajak?
B: Pacar dari Hong Kong?!
A: Kura-kura lo yang ilang udah ketemu?
B: Ilang dari Hong Kong?!
“..dari Hong Kong” yang kedua:
Penggunaan istilah ini tidak terlepas dari sejarah awal mula penggunaan istilah “…dari Hong Kong” dalam versi kedua. Alkisah di era tahun 1960-an (dan sepertinya juga masih sampai sekarang) banyak barang-barang mewah berasal dari Hong Kong yang harganya murah meriah. Semua barang tertulis jelas ‘Made in Hong Kong’ atau buatan Hong Kong. Mulai dari mobil, bahan material untuk pembangunan gedung, jam tangan, gelas-gelas kaca, sandal jepit, kuncir rambut, sampai apapun juga bendanya tertera ‘Made in HongKong’. Hal ini merumuskan seolah apapun jenis barangnya, semuanya pasti berasal dari satu sumber yang sama; “..dari HongKong.
Oleh karena itu istilah “..dari Hong Kong” dianggap mengacu pada kesempurnaan. Bisa digunakan untuk merumuskan sebuah benda, peristiwa bahkan sosok seseorang. ‘Hong Kong’ seakan-akan merangkum-ringkas keterbatasan, kekurangan dan ketidaklengkapan. Sehingga dalam istilah kasarnya, ‘Hong Kong’ adalah segalanya. Hong Kong itu top abis. Biasanya pesan terselubung istilah ini akan tersampaikan dengan baik apabila disampaikan dengan nada dan intonasi biasa yang sama dan datar.
Contoh kasus:
A: Eh band barunya Andika Kangen Band bagus banget deh, kayaknya dia emang bener-bener kangen ngeband.
B: Bagus dari Hong Kong.
A: Upil lo banyak tuh kelihatan gelantung-gelantung.
B: Banyak dari Hong Kong.
“..dari HongKong” yang ketiga:
Ceritanya beda lagi. Jadi ternyata berawal dari adanya tren BH (Buste Hounder atau penahan payudara) dan CD (celana dalam) dari Hong Kong di pusat perbelanjaan favorit ibu-ibu, yaitu di Mangga Dua, Jakarta. Pada saat itu semua penjual memasang tulisan ‘Dari Hong Kong’ pada barang jualannya. Istilah ini pun melebar berawal pada saat seorang cewek memakai pakaian dalam seksi yang baru dia beli di Mangga Dua dan dipuji oleh kekasihnya. Pada saat kekasihnya bertanya, beli di mana? Cewek tersebut pun menjawab “..dari Hong Kong.” Kekasihnya yang tidak tau mengenai tren Mangga Dua pun menganggap, jawaban cewek itu hanyalah sekedar asal-asalan belaka.Keesokan harinya, kekasihnya itu bertemu dengan teman-temannya. Karena terlihat letoy, teman-temannya bertanya: Abis ngapain aja lo, letoy amat?, dan cowok itu pun menjawab cepat, “..dari Hong Kong.”
Fungsi terakhir, ternyata istilah “..dari Hong Kong” bisa menjadi jawaban sekenanya atas semua pertanyaan, walaupun akhirnya jawaban jadi tidak memuaskan atau tidak nyambung. Pokoknya yang penting percakapan cepat selesai, karena lagi malas basa basi.
Contoh kasus:
A: Eh gimana tuh kemarin si Anu sama si Anu katanya berantem sampai nangis kejet-kejet ya?
B: ..dari Hong Kong.
Intinya, penggunaan istilah “..dari Hong Kong” bisa dibedakan dari nada dan intonasi penyampaiannya. Tantangan tersulit adalah ketika lo berbicara dengan teman lo yang setipe Bunda Dorce, kalimat apapun bisa dijadikan lagu, disampaikan sambil bernyanyi ala drama musikal.
No comments:
Post a Comment