Kamu pikir jadi Si Tukang Bully itu gak ada bagusnya sama sekali? Jangan salah. Kamu bisa mendapatkan dampak “positif” dari gelar satu ini.
Kalau kamu masih berpendapat gak ada alasan buat jadi tukang bully, mungkin setelah membaca ini kamu bakal berpikir ulang soal teman-teman kamu yang terlebih dahulu melakukan bullying dan mulai bisa “menghargai” tindakan mereka.
Biasakan Baca dan Pahami dulu sampai tuntas ya gan.!!
Ini Thread Sarkasme gan
yang artinya Thread ini dimaksudkan untuk menyindir, atau menyinggung seseorang atau sesuatu.
Yang Agan Dapat!!.
1. Kamu Bisa Jadi Populer.
Dengan menjadi tukang bully, nama kamu bakal dikenal dari angkatan bawah sampai angkatan atas. Teman-temanmu bakal takut bukan segan sama kamu. Lumayan, hitung-hitung buat latihan jadi kayak Al Capone (Pemimpin Mafia kota Chicago yang ditangkap lalu dipenjara di Alcatraz).
2. Itu Adalah Bentuk Lain Dari Curhat.
Bully itu adalah bentuk curhat yang anti-mainstream. Curhat yang nangis-nangis sampai pelukan sama teman kamu itu biasa banget dan gak ada keren-kerennya sama sekali. Jadi, kalau kamu lagi sirik sama teman kamu yang lebih pintar atau yang punya pacar lebih cakep daripada kamu, curahkan aja perasaan kamu lewat bully!
3. Ladang Amal.
Biasanya, yang menjadi korban bully itu sukses di masa depan. Bahkan lebih sukses dari orang yang mem-bully dia. Jadi, sebagai tukang bully kamu bisa beramal karena mendorong teman kamu untuk bangkit dari keterpurukan dan termotivasi buat menjadi orang sukses. Siapa tahu kamu dapat pahala dari Tuhan karena itu.
4. Olahraga Murah Meriah.
Bullying seringkali melibatkan kegiatan fisik seperti memukul, menendang, dan mendorong si korban sampai jauh. Daripada kamu capek-capek ikut klub basket atau mendaftar keanggotaan gym yang iurannya selangit, lebih baik jadi tukang bully. Gratis, dan sasarannya juga ada jadi bisa sekalian sparring.
5. Biar Makin Akrab Sama Guru Bimbingan Konseling.
Ceritanya, ada teman kamu yang mengadukan perbuatan kamu ke guru BK. Alhasil kamu dipanggil sama beliau dan dinasihati macam-macam. Frekuensi keluar masuknya kamu ke Ruang BK yang tinggi bisa membuat kamu makin akrab dengan guru BK. Alasan buat nggak masuk kelas! Lagian, siapa tahu aja Guru BK kamu juga jago matematika terus kamu bisa nanya soal rumus yang gak kamu pahami ke dia.
6. Jadi Punya Koneksi Sama Polisi.
Ketika aktivitas bully kamu dinilai semakin parah, akhirnya kamu dilaporkan ke polisi. Kamu diinterogasi selama berjam-jam sama Polisi. Pas diinterogasi, kamu sebenarnya bisa nanya macam-macam lho ke Polisi, seperti gimana caranya jadi Polisi, pengalaman sebagai Polisi, bahkan jumlah sogokan yang pas kalau kamu ditilang di jalan. Bonus tambahan, kalau kamu bisa akrab banget sama salah satu anggota Polisi, kamu bisa dapat koneksi kalau kamu terlibat kasus. Siapa tahu aja bisa lolos dari jeratan hukum.
7. Punya Teman Baru…Di Penjara.
Ternyata, kamu harus masuk penjara gara-gara kamu nge-bully teman kamu. Tapi tenang aja, di dalam penjara kamu bisa nambah teman baru dari profesi dan kalangan yang berbeda. Bahkan, kamu mungkin bisa gabung sama bisnis teman kamu yang bisa dikendalikan dari dalam penjara. Jadi, begitu kamu bebas, kamu ngantongin banyak uang deh.
8. Bikin Sekolah Atau Kampus Jadi Terkenal.
Sebenarnya, kamu bisa berkontribusi untuk membuat sekolah atau kampus kamu menjadi terkenal dengan berbagai macam jalan. Misalnya, jadi peserta Olimpiade tingkat internasional, ikut lomba debat tingkat nasional, atau ikut Cerdas Cermat. Tapi, cara-cara tersebut susah banget ditempuhnya, karena membutuhkan usaha yang keras dan otak yang cerdas. Kamu pasti nggak mau, ‘kan?
Dengan bully, kamu bisa membuat sekolah kamu terkenal kalau kasusmu kecium sama media nasional. Gak perlu capek-capek mikir kayak teman-teman kamu yang ikut Olimpiade Internasional!
Note
Nah, gimana? Kamu mau jadi Tukang Bully? Kalau mau “berprestasi” dengan cara yang super gampang tanpa harus usaha dan mikir terlalu keras sih silahkan saja. Tapi yang jelas, diluar sana masih ada gelar prestasi yang lebih mulia daripada cuma jadi Tukang Bully.
No comments:
Post a Comment